VIVAlife - Rasanya mustahil mendengar wanita
berusia 58 tahun hamil. Tak hanya telah kehilangan masa subur atau
menopause, perempuan berusia lanjut juga berisiko tinggi menghadapi
kematian saat melahirkan. Itulah mengapa kehamilan Cathy Donnelly jadi
sesuatu yang menakjubkan.
Dilansir Daily Mail, wanita kelahiran 1954 itu mengandung
janin berusia enam bulan lewat program inseminasi. Janin ini hasil
pembuahan sel telur putri kesayangannya dan sperma menantunya. Ya, janin
itu tak lain adalah cucunya sendiri.
Cathy mengambil semua risiko yang mungkin mengancam nyawanya. Ia menjadi ibu pengganti (surrogate mother)
bagi putrinya yang didiagnosis tak bisa memiliki keturunan dari rahim
sendiri. “Anak saya tak bisa hamil karena ada jaringan parut di
rahimnya,” ujarnya.
Michael Murray, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari
Northern California Fertility Medical Center, mengatakan, kasus semacam
ini sudah beberapa kali terjadi. Meski secara medis dokter sangat tidak
menyarankan perempuan seperti Cathy menjadi ibu pengganti untuk garis
keturunannya sendiri.
Terlepas kerancuan silsilah keluarga, dokter sangat peduli dengan
faktor usia ibu yang biasanya sudah tak muda lagi. Bahkan, sudah
menopause. Lebih baik melibatkan teman dekat atau saudara perempuan
sebagai ibu pengganti.
“Kehamilan bagi wanita dengan usia yang sudah tua sangat berisiko
tinggi. Komplikasi yang paling umum terjadi dan perlu diwaspadai adalah
tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan kelahiran prematur,”
kata dokter yang menangani kehamilan Cathy.