Kekalahan Indonesia dan
AKHIRNYA Olivia Culpo, Miss USA
memenangkan mahkota Miss Universe 2012. Sementara jagoan dari Asia,
Janine Tugonon (Filipina) duduk di posisi runner up dan Venezuela di
posisi Tiga. Indonesia sendiri yang diwakili Maria Selena, sesuai
prediksi, tidak masuk semifinalis. Meski demikian national costumnya
masuk ke dalam Top 10 Best National Costumes.
Kemenangan Olivia ini tidak
diduga-duga karena banyak kontestan yang dianggap kuat. Setidaknya
kemenangan ini menyamai kemenangan tuan rumah seperti dalam ajang
kecantikan internasional lain. Misalnya ketika Miss World diadakan di
Cina, sang pemenang adalah wakil dari Cina. Pun ketika Miss
International diadakan di Jepang, sang pemenang pun datang dari Jepang.
Meski hal demikian bisa saja hanya kebetulan, tapi banyak yang percaya
kalau itu cuma ’setting-an’. Nah, Miss World 2012 akan diselenggarakan
di Indonesia, apakah Indonesia akan menjadi pemenang Miss World tahun
depan? Entahlah, sudah dua tahun berturut-turut wakil kita masuk ke
dalam jajaran Top 15. Siapa tahu kelak akan masuk Top 5, atau menjadi
pemenang?
Jajaran Top 16
Sementara Venezuela ‘tak mungkin’
menang karena di era ini sudah beberapa kali menang dua kali
berturut-turut. Setidaknya jagoan saya ini duduk di Top 3 (sesuai sama
hot pick versi saya dan sepupu saya. Hehehe).
Australia ‘harus masuk’ karena MUO
bekerjasama dengan produsen bikin KOEY dari Australia. Selain itu
karena wakil Australia selalu ’stunning’ dan matang’. Sementara Brazil
harus masuk top 5 karena sebelumnya wakilnya menjadi runner up.
Bagaimana nasib RRC? Meskipun tahun lalu masuk top 5, namun tahun ini
China diberi predikat Best National Costumes. Kemenangan ini sesuai
dengan prediksi Samandayu. Dan memang secara kasat mata, pakaian ini
begitu indah dan berhasil merepresentasikan porselen dinasti Cina.
Sementara Afrika Selatan yang banyak
dijagokan akan memenangkan mahkota MU, harus puas masuk ke dalam Top
10. Wajahnya yang terlalu tirus ala Paris Hilton mungkin menjadi
pertimbangan juri. Sementara yang mengejutkan, wakil yang tak banyak
dijagokan masuk. Mereka adalah India, Hungaria dan Turki. Juri pasti
punya alasan khusus ketiganya masuk. Memang secara pembawaan, wakil dari
India terlihat sangat tenang tapi matang.
Berikut daftar semifinalis, Top 10, dan Pemenang
Foto: missology.com |
Miss Universe 2012: Amerika Serikat - Olivia Culpo
Runner Up 1:Filipina - Janine Tugonon
Runner Up 2: Venezuela - Irenne Esser
Runner Up 3: Australia - Reane Ayris
Runner Up 4: Brazil - Gabriela Markus
Top 10
Perancis - Marie Payet
Hungaru - Agnes Konkoly
Afrika Selatan - Melinda Bam
Rusia - Elizabetha Golonovora
Meksiko - Karina Gonzalez
Meksiko - Karina Gonzalez
Top 16
Turki - Cagil Ozkul
Peru - Nicole Faveron
Polandia - Marcelina Zawadzka
Kroasia - Elizabeta Burg
Kosovo - Diana Avdiu
India - Shilpa Singh
Penghargaan Khusus
Miss Photogenic: Kosovo (Diana Avdiu)
Miss Congeniality: Guatemala (Laura Godoy)
Best National Costumes: China (Ji Dan Xu)
Faktor Kekalahan Indonesia
Maria Selena kurang memiliki
kemampuan public speaking yang bagus. Seharusnya dengan kemampuan
berbahasa Inggris yang seadanya, dia tak perlu memaksakan diri dan
menjawab dengan bahasa Indonesia. Menjawab dengan bahasa Indonesia pun
tidak menjamin bisa memikat juri. Sebab dalam web interview maupun
penjurian ‘empat mata’, mereka juga melihat gestur dan konten jawaban.
Seharusnya dalam kurun waktu setahun itu, Selena bisa memantapkan diri
dengan kursus bahasa Inggris intenasif yang mungkin diberikan YPI.
Pemalu adalah sifat orang
Indonesia. Sebelas dua belas dengan perasaan minder. Pemalu juga diakui
Selena dalam sebuah wawancara dengan blog Indonesian Pageant. Meski
demikian ia juga gadis yang suportif oleh karena dia atlet (pemain
basket).
Selena dinilai kurang dalam hal
catwalk atau kemampuan modelling. Entah apa yang dilakukan YPI selama
setahun terakhir, tapi penampilan Selena di babak preliminary terlihat
kurang percaya diri. Apalagi dengan gaun malamnya, ia sempat ‘keseleo’.
Hal yang juga dialami Laila Lopes saat menggunakan gaun yang sama
memang. Meski MU bukan kontes modelling, tapi cara berjalan di depan
umum dianggap sebagai representasi kecantikan perempuan ketika
berhadapan di depan umum.
Apakah PI perlu memilih sosok
perempuan yang ‘matang’ secara usia maupun pembawaan. Artika Sari Devi
menjadi PI 2004 ketika usianya 25. Ia juga memiliki pembawaan yang
percaya diri, santai tapi memukau. Selanjutnya, PI PI yang dipilih
cenderung mengandalkan kecantikan luar. Meski semuanya sudah berjuang
dengan baik, termasuk Selena.
National director Indonesia kurang
persiapan. Dalamh hal ini YPI sebagai penyelenggara, meski usahanya
patut diapresiasi, namun dalam penerapannya selama karantina, Selena
mengalami banyak kendala. Dalam twitter-nya, ia (kembali) bersumpah
serapah dengan mengatakan ’shit happened’ sebagai bentuk kekecewaan
karena deep interview tidak dibarengi dengan penejemah bahasa
Indonesia. Apakah ini soal ketidaksiapan YPI atau pihak MUO (Miss
Universe Organization).
Okey, dia adalah pemain basket
perempuan yang cantik menjulang, tapi MU perlu sebuah cerita yang
menarik dan simpatik. Mungkin masuknya Artika karena ia fasih
menjelaskan betapa ia berada di kultur budaya ketimuran dan ’serangan’
kontroversi dalam negeri yang melandanya. Sementara dari web interview
saja, Selena sudah dinilai sebagian orang sebagai gadis yang manja,
malu-malu, dan kurang matang. Jawaban web interviwenya aja serba kabur.
Reaksi Fans Dalam Negeri
Memperhatikan gerak-gerik fans
fanatik pageant lokal memang menjadi hiburan sendiri. Mereka mendukung
tanpa pernah bisa berpikir realistis dan mencoba berobyektif ria.
Mereka yakin wakilnya place bahkan menjadi jawara. Sampai-sampai
seharian vote dan yakin kalau usahanya akan berhasil dan wakilnya
sukses. Namun apa yang terjadi ketika wakilnya tidak masuk semifinalis,
yeah …mereka mencari kambing hitam. Kambing hitam jenis apa saja?
‘Sabotase’ Donald Trump. Trump
adalah pendiri Miss Universe. Kemenangan Culpo dianggap sebagai
akal-akalan Trump. Padahal kalau Trump mau, bisa saja setiap tahun
pemenang MU adalah USA melulu. Dalam penjurian MU dikenal juga dengan
istilah Trump Card atau kontestan yang masuk atas ‘bantuan’ Trump.
Namun isu itu tidak sepenuhnya benar. Sebab yang masuk semifinalis
terlihat murni campur tangan juri. Tak hanya kecantikan fisik yang
dilihat, namun sesuatu yang tidak kita lihat sebagai penonton awam.
Kita bahkan nggak berada selama karantina, dan hanya melihat dari video
youtube dan foto-foto. Tapi beberapa di antara kita sudah fasih
mencela si ini dan si ini sebagai kontestan yang tak layak masuk 16
besar. :D
Sebenarnya reaksi demikian wajar
sih. Fans pendukung di luar sana juga barangkali mengurai kekecewaan
yang sama. Bahkan fans Janine kurang puas kalau wakilnya juara dua.
Padahal Janine selangkah lebih maju dibanding wakilnya terdahulu.
Intinya selalu ada rasa puas dan tidak puas.Kelak ketika emosi mereka
mereda, mereka juga sudah menerima kenyataan dan akan ‘cinta’ pada sang
pemenang.
Siapa Culpo?
Meski punya tinggi badan yang
’standar’ namun barangkali ia dipilih karena pesona dan aura tertentu.
Secara personal sih saya kurang menyukainya karena aura
‘kesombongannya’ begitu terlihat. Mungkin sesuai dengan citra adidaya
Amrik. :p. Namun dia ‘harus’ menang karena sudah lama USA tak
memenangkan mahkota MU. MU 2012 ‘tak mungkin’ dimenangkan Janine karena
meski secara pesona sangat matang, namun secara fisik ia masih dinilai
‘kurang ayu’ dibanding kontestan lain.Meskipun bisa saja hal itu
terjadi dan mengulang kemenangan Riyo Mori tahun 2007.
Culpo mewakili Rhode Island di ajang
Miss USA 2012 yang diselenggarakan 3 Juni 2012 Ia adalah lulusan St
Mary Academy. Ia juga mahir memainkan alat musik cello dan penah
berpartisipasi dalam Rhode Islan Philharmonic Youth Orcestra.
Kemenangan ini membuat ia harus ke
Indonesia untuk membantu menyematkan gelar Putri Indonesia 2012-2013
sekira pada Februari mendatang.
Nonton di TV
Siaran ulang final MU akan
ditayangkan di Indosiar malam ini jam 10 malam. Bagaimanapun -dan
terpaksa harus klise, Maria Selena sudah berjuang sebaik yang ia bisa.
Ia toh tak sendiri menjadi kontestan clapper/penyorak/kalah.
Harus berapa kali disampaikan,
semoga kontestan yang kelak menjadi PI benar-benar merepesentasikan
perempuan lokal/Indonesia sendiri. Tengsin juga kan kalau wakil kita
kurang bisa berpresentasi baik dalam web interview? Itu memang tidak
menunjukkan wajah masyarakat Indonesia yang sebagian besar juga nggak
fasih bahasa Inggris. Tapi yang awam-awam ini boleh dong berharap
‘wajah’ mereka diwakili oleh kontestan yang benar-benar bisa
dibanggakan. Tidak hanya dari kecantikan lahiriah, melainkan pembawaan.
SUMBER : http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/12/20/kekalahan-indonesia-dan-pemenang-miss-universe-2012-518251.html